Klenteng Gedung Batu/Klenteng Sam Pho Khong
Jl Simongan no 129
Pertumbuhan Kota Semarang diawali pada abad ke 15 dengan terbentuknya sebuah koloni dari komunitas muslim Tionghoa dan pribumi di muara Kaligaran. Saat itu garis pantai Semarang masih terletak di kaki perbukitan Simongan dan pantai Semarang merupakan pelabuhan penting yang banyak disinggahi para pedagang asing yang berasal dari Melayu, Cina dan Belanda.Komunitas Cina yang datang ke Semarang dipimpin oleh Sam Poo Tay Djien atau dikenal dengan nama lain Zheng He, seorang taykam Kaisar Cheng Zu ( dari Dinasti Ming) penganut agama Isalam yang diutus untuk mencari mustika di daerah utara. Armada Zheng He adalah armada Cina pertama yang mendarat di
Di Semarang Zheng He menetap di ceruk atau goa selain sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung goa tersebut digunakan sebagai tempat sholat dan mengajar agama Islam bagi komunitas Cina dan masyarakat sekitarnya.
Pada saat Zheng He kembali ke negaranya, goa peninggalan Zheng He tertimbun tanag longsor pada tahun 1704 dan sebagai penghormatan masyarakat setempat menggali goa baru serta membangun altar yang dilengkapi dengan patung Zheng He dan pengawalnya. Bangunan ini merupakan satu-satunya bangunan yang ada didunia sebagai tempat yang dikeramatkan orang-orang Cina dan orang-orang Islam. Di dalam bangunan ini akan kita jumpai hal-hal unik yang jarang terdapat di kuil Cina lainnya.
Diantaranya terlihat sebuah makam Islam, sebuah goa batu yang didalamnya terdapat suatu altar Sampoo yang dipenuhi dengan lilin menyala.
Sepeninggal Zheng He daerah Simongan mulai ramai ditempati oleh pendatang Cina yang merantau ke
Pemberontakan pada tahun 1742 yang dilakukan oleh orang Cina menyebabkan orang-orang Cina yang berada dikawasan Gedung Batu dipindahkan ke pecinan (Kawasan Gang Baru sekarang). Setelah pemindahan tersebut kawasan Simongan tumbuh menjadi daerah pemukiman yang dalam perkambangannya menjadi daerah pemukiman dan industri. Peristiwa pemindahan tersebut membuat tradisi liturgi yang ada di kelenteng pecinan sama dengan tradisi yang ada di klenteng Gedung Batu atau dikenal dengan nama lain Klenteng Sam Poo Tay Djien atau Klenteng Sam Poo Kong.
Beberapa tempat pemujaan yang sering dikunjungi oleh para peziarah di Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu adalah :
1. Tempat Pemujaan Dewa Bumi atau Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cheng Sin Hokkian) berupa arca. Tempat Pemujaan Dewa Bumi disebut Klenteng Thao Tee Kong merupakan tempat pemujaan untuk mengucapkan rasa terima kasih atau memohon berkah dan keselamatan hidup kepada Dewa yang menguasai bumi.
2. Tempat Pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam Juru Mudi kapal yang ditempangi Laksamana Zheng He.
3. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong ( Sam Poo Tay Djien) berupa arca. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong merupakan pusat seluruh kegiatan dalam komplek Gedung Batu digunakan untuk bersembayang memohon doa restu keselamatan, kesehatan, serta mengenang jasa Sam Poo Tay Djien dengan mengadakan sembayangan. Di tempat ini ada goa yang mempunyai sumber air yang sering digunakan untuk mengobati keluarga yang sakit.
4. Tempat Pemujaan Kyai Jangkar.
Di ruang ini ada 3 tempat pemujaan yang berdiri sendiri-sendiri :
a. Tempat Sembayang arwah Ho Ping
Digunakan untuk menyembah arwah yang tidak bersanak keluarga yang mungkin belum memperolah tempat di alam baka.
b. Tempat Pemujaan Nabi Khong Tju.
Digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa Nabi Khong Tju ( peletak dasar ajaran moral Cina )
c. Tempat Pemujaan Mbah Kyai Jangkar
Digunakan sebagai alat konsentrasi dalam sembayang.
5. Tempat Pemujaan Kyai Cundrik Bumi
Tempat ini merupakan tempat penyimpanan pusaka atau senjata pada jaman Sam Poo Kong.
6. Tempat Pemujaan Kyai & Nyi Tumpeng
Tempat ini berupa prasasti dalam bentuk makam yang digunakan untuk bersemedi atau memohon berkah serta menempa diri. Tata cara bersembayang yaitu sebelum sembayang harus menyalakan lidi dupa (Hip) untuk memohon perkenan dari Tee Khong atau Tuhan.
Klenteng Sam Poo Kong mempunyai beberapa atraksi wisata, antara lain :
Atraksi Wisata Kesenian
Berupa pertunukan kesenian rakyat, baik berupa tari-tarian maupun bentuk kesenian lainya, misalnya Barong Say. Dilaksanakan bila ada peristiwa-peristiwa khusus, diantaranya untuk menyambut Tahun Baru Cina.
Atraksi Wisata Keagamaan
Dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
v Atraksi keagamaan berupa selamatan
Misalnya : Suronan menjelang HUT Sam Poo Tay Djien
v Atraksi keagamaan berupa sembayangan :
Sembayang Pek Kong Turun
§ Setiap tanggal 29 bulan 6 tahun Imlek atau Lak Gwee 29 Imlek.
Sembayang Pek Kong turun dilakukan untuk memperingati hari kedatangan Sam Poo Kong, berupa upacara tradisional keagamaan orang-orang Cina dengan nama Jaran Sam Poo. Bentuknya berupa iring-iringan Pek Kong dari Klenteng Tay Kak Sie di Gang
§ Sembayang Sam Poo
Setiap tanggal 29 blan 11 Imlek atau Cap it Gwee 29 Imlek. Dilakukan untuk memperingati hari lahir Sam Poo Tay Djien.
Hal lain yang menarik karena keunikannya adalah adanya Pohon Tambang yang memiliki akar menyerupai rantai kapal besar yang melilit pada pohon-pohon sekitar komplek. Oleh karena itu disebut “ Pohon Akar Rantai “.
Sarana yang dimiliki oleh Klenteng Gedong Batu adalah :
§ Tempat parkir yang luas.
§ Pos Keamanan
§ Toilet
§ Tempat untuk isirahat dan menginap
§ Kios yang menjual alat-alat sembayang, cinderamata dan minuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar